Pendahuluan

Mewujudkan cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045 memerlukan optimisme serta upaya transformasi yang menyeluruh. Transformasi digital menjadi kunci untuk mengoptimalkan potensi dan merespons dinamika perkembangan global, sehingga perlu disikapi dengan positif untuk dapat memotivasi masyarakat dalam berpartisipasi meningkatkan produktivitas, menumbuhkan daya saing, serta mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Namun, berbagai isu dan tantangan digital perlu diantisipasi dengan membentuk sebuah kebijakan yang menjadi arah pembangunan digital ke depan. Untuk itu, pada 13 Desember 2023, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) secara resmi meluncurkan Visi Indonesia Digital 2045 (VID2045).

VID2045 disusun sebagai rekomendasi arah kebijakan strategis dalam perencanaan dan pembangunan digital nasional di masa mendatang. Merangkul partisipasi lebih dari 50 stakeholders yang mencakup Kementerian/Lembaga, asosiasi, akademisi, hingga pelaku industri, visi ini diinisiasikan oleh Kemenkominfo untuk mengorkestrasi kepentingan seluruh pihak mulai dari pusat hingga daerah dalam upaya mengatasi ancaman digital di berbagai sektor. Penyusunan konsep visi ini memiliki skenario kebijakan dengan fokus holistik yang memperhatikan perspektif ekosistem, sektoral, dan kewilayahan dalam menuju indonesia digital di tahun 2045.

Peluncuran VID2045 ini dibuka dengan Opening Remarks oleh Menteri Kemenkominfo, dilanjutkan dengan sesi Keynote Speech terkait percepatan transformasi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing nasional oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Selanjutnya, dilakukan sesi 7 Minutes of Aspirations sebagai bentuk apresiasi dan penyampaian aspiration speech oleh Menteri Perdagangan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Untuk memahami lebih dalam terkait konsep VID2045, diadakan sesi pemaparan terkait Overview VID2045 yang secara komprehensif dijelaskan oleh Sekretaris Jenderal Kemenkominfo. 

Setelah dilakukan seremoni peluncuran VID2045, perwakilan dari pihak Kementerian/Lembaga, asosiasi, dan industri membahas lebih lanjut terkait upaya digitalisasi di Indonesia dalam sesi Panel Discussion. Pada agenda peluncuran VID2045 ini, turut disampaikan seminar hasil pengukuran Indeks Transformasi Digital Nasional (Indeks TDN) sebagai alat pendukung untuk realisasi VID2045 yang mendorong transformasi digital secara menyeluruh.

1. Keynote Speech & Aspiration Sessions: Transformasi Digital untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Dalam sambutannya, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan ekonomi digital yang inklusif dan inovatif. Menurutnya, pemanfaatan teknologi digital harus dilakukan secara optimal agar dapat memberikan kesejahteraan dan kualitas hidup terbaik bagi seluruh masyarakat dan generasi di masa mendatang.

“Untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, transformasi digital menjadi kunci penting dan Visi Indonesia Digital 2045 ini menjadi rute alternatif bagaimana kita bisa bertransformasi digital dengan optimal untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Budi Arie Setiadi. 

Menteri Kemenkominfo, Budi Arie Setiadi, dalam Opening Remarks Launching VID2045.

Menteri Kemenkominfo berharap, VID2045 dapat menjadi acuan kebijakan yang dituangkan ke dalam roadmap yang sinergis dengan  kementerian/lembaga lainnya. Hal ini selaras dengan yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemenkominfo, Mira Tayyiba, dalam sesi pemaparan terkait konsep VID2045. Menurutnya, keberhasilan mewujudkan cita-cita ke depan bergantung pada sejauh mana upaya seluruh entitas dalam berkolaborasi dan bersinergi untuk mengarahkan kebijakan nasional pada tujuan utama yaitu mendorong pertumbuhan ekosistem dan industri. 

Harapan ini turut didukung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang menegaskan bahwa Visi Indonesia Digital 2045 harus dilakukan secara holistik dengan adanya kolaborasi seluruh stakeholders. 

Pada kesempatan ini, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menggarisbawahi pentingnya membangun ekosistem digital yang tidak hanya memfokuskan pada transaksi, namun juga pada produksi, logistik, dan penyediaan teknologi. Menurutnya, kolaborasi dan adaptasi digital adalah kunci menghadapi tantangan perdagangan saat ini. 

Selain stakeholders, masyarakat, terutama generasi muda, memegang peran penting dalam memaksimalkan potensi ekonomi digital. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, “Melihat prediksi pasar dunia, potensi ekonomi digital indonesia yang sangat besar adalah peluang yang harus dapat dimanfaatkan terutama oleh generasi muda. Gen Z harus mulai mengembangkan karakter kepemimpinan yang kuat yaitu adaptabilitas, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan literasi digital,”. 

Selain adopsi digital, hilirisasi berbasis sumber daya alam lokal, terutama sumber daya non-ekstraktif dan terbarukan, juga penting dalam pembangunan digital ke depan. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Laksana Tri Handoko, menyampaikan bahwa BRIN akan meningkatkan pemanfaatan data untuk mendorong entrepreneur inovatif berbasis digital khususnya pada sektor yang memanfaatkan kekayaan hayati lokal di Indonesia. 

2. Leader Panel Discussion: Strategi Operasionalisasi VID 2045

Pada kesempatan ini, para stakeholders berdiskusi dalam Leader Panel Discussion yang mengusung tema “VID2045 Operationalization: Legal Foundation, Executing Organization, and Implementation Plan”. Dimoderatori oleh Shirley Santoro (Direktur AT Kearney), diskusi ini diawali dengan pemaparan mengenai rekomendasi operasionalisasi VID2045 yang disampaikan oleh Global Lead for Digital Data Infrastructure Word Bank, Jonathan Marskell, dilanjutkan dengan sesi penyampaian tanggapan dari Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas serta Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Menurut World Bank, di kondisi geografis Indonesia yang beragam ini, teknologi digital menjadi peluang besar untuk memaksimalkan potensi dan produktivitas seluruh masyarakat. Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh World Bank di tahun 2021, nyatanya inklusivitas digital masih belum terealisasi secara merata, terutama bagi masyarakat rentan di Indonesia. Untuk itu, terdapat empat enablers yang dapat diterapkan untuk mewujudkan VID2045. Pertama adalah mengintegrasikan seluruh dimensi/sasaran digitalisasi (ekonomi digital, pemerintah digital, masyarakat digital, infrastruktur digital, serta pengelolaan kepercayaan/keamanan data digital) ke dalam VID2045. Kedua, menetapkan landasan hukum dan perlunya keberadaan badan/lembaga yang bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan pelaksanaan transformasi digital ke depan. Selain itu, Indonesia juga perlu berfokus pada pembangunan jaringan broadband yang universal, terjangkau, dan bermanfaat. 

Jonathan Marskell (Global Lead for Digital Data Infrastructure, World Bank) dalam Leader Panel Discussion, Launching VID2045.

Australia, Singapura, Thailand, dan Malaysia dapat menjadi benchmark bagi Indonesia dalam menyusun rekomendasi arah kebijakan transformasi digital nasional. Saat ini, Australia telah menerapkan pendekatan lintas sektor yang melibatkan pemerintah dan masyarakat secara menyeluruh. Begitu pula dengan Singapura melalui visi “Smart Nation”, di mana setiap pilar (ekonomi digital, masyarakat digital, dan pemerintahan digital) memiliki rencana aksi dan blueprint-nya masing-masing. 

Di Thailand, Kementerian Ekonomi dan Masyarakat Digital (MDES) memainkan peran sentral yang membawahi lembaga-lembaga, seperti Office of National Digital Economy and Society Commision, Big Data Institute, Electronic Transaction Development Authority, Personal Data Protection Commission, Digital Economy Promotion Agency, National Statistic Office, dan Cyber Security Agency. MDES tersebut bertanggung jawab untuk mengontrol kebijakan, sementara lembaga-lembaga di bawahnya bertanggung jawab atas implementasi dan regulasi independen di bidang telekomunikasi. Di Malaysia, dilakukan pemisahan antara Kementerian Komunikasi dan Kementerian Digital yang bertujuan untuk memperkuat penyampaian informasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital. 

Menurut Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin, terdapat tiga sektor utama yang harus didorong dalam rangka percepatan transformasi digital. Pertama adalah sektor TIK, seperti software, perangkat telekomunikasi, dan layanan TIK, yang menjadi pondasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor utama lainnya adalah teknologi digital, seperti pemerintah digital, platform digital, broadcasting, serta sektor yang didukung oleh ekonomi digital seperti e-commerce, fintech, dan lainnya. Dalam penerapannya, kesenjangan dan pembangunan infrastruktur yang merata dan berkualitas masih menjadi tantangan utama. Untuk itu, berdasarkan tanggapan dari Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas, Ervan Maksum, berpesan bahwa pembangunan ekosistem digital harus diiringi dengan peran seluruh pihak.

3. Ecosystem Panel Discussion: Evolusi Indonesia Digital melalui Jaringan Gigabit

Ecosystem Panel Discussion membawakan topik “Megabytes to Gigabytes: Indonesia’s Digital Evolution”. Dimoderatori oleh Ketua Bidang Industri dan Kemandirian IOT, AI dan Big Data MASTEL, Teguh Prasetya, diskusi ini menghadirkan pembicara dari PT Telkom Indonesia, Google Cloud Indonesia, Kepala Jakarta Smart City, serta Ketua Tim Pelaksana Dewan TIK Nasional/WANTIKNAS. 

Dalam pemaparannya, Ketua Tim Pelaksana WANTIKNAS, Ilham Akbar Habibie, menekankan tentang potensi teknologi gigabit untuk menciptakan ekosistem digital yang andal dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan gigabit, Indonesia bisa meningkatkan produktivitas di berbagai sektor ekonomi seperti manufaktur, pertanian, dan pelayanan, membuka peluang untuk pengembangan aplikasi inovatif dan konten multimedia berkualitas tinggi, meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global, mendukung pendidikan jarak jauh berkualitas tinggi (e-learning), mengembangkan infrastruktur kesehatan digital seperti telemedicine, hingga mendukung revolusi industri dengan IoT dan produksi otomatis. Untuk memanfaatkan gigabit secara optimal, kuncinya terletak pada pengembangan SDM yang unggul.  

“Dengan 65% penduduk merupakan digital native, kita harus tetap menguatkan literasi digital, menciptakan SDM unggul agar kita tidak hanya user tapi juga digital produsen,” ujar Ilham Akbar Habibie.

Ecosystem Panel Discussion dalam Launching VID2045.

Dari pihak industri, PT Telkom Indonesia dan Google Cloud Indonesia terus berupaya mengembangkan implementasi teknologi gigabit yang efisien dan berkualitas. Sebagai salah satu penyedia infrastruktur dan platform digital, PT Telkom Indonesia telah membangun jaringan fiber untuk kebutuhan rumah tangga dan bisnis. Namun, pengembangan gigabit perlu juga didorong dengan peningkatan use case, Sementara itu, Google Cloud Indonesia saat ini tengah mengembangkan berbagai use case gigabit city yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kota dan inovasi di lingkungan perkotaan. Misalnya, pemerintah dapat merancang evidence-based policy terkait akses air bersih, perubahan iklim, dan penyakit menular, menggunakan open datasets yang Google Cloud sediakan. Use cases lainnya adalah Google Earth Engine, yang mampu merekam perkembangan bumi dari data satelit untuk membantu pemerintah dan bisnis dalam menganalisa aspek keberlanjutan lingkungan. Terdapat pula use case AI/ML (machine learning) untuk membantu mengatur lalu lintas serta meningkatkan keamanan kota. 

Selain itu, adanya gigabit turut mendukung upaya memajukan Jakarta sebagai kota global. Dengan kecepatan internet yang tinggi, akan muncul inovasi-inovasi baru yang membuka lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini, Jakarta Smart City bekerja sama dengan Kemenkominfo dalam melatih talenta digital dan membangun ekosistem startup. Data Scientist juga menjadi SDM yang penting agar data-data yang didukung oleh teknologi dapat diolah dengan baik, sehingga lahirlah solusi yang inovatif. Kepala Jakarta Smart City, Yudhistira Nugraha berharap, VID2045 dapat menjadi pemicu pemerintah daerah untuk menyiapkan rencana aksi untuk mendukung Jakarta sebagai kota global yang inklusif dan berkelanjutan.

Simpulan

Peluncuran VID2045 menjadi langkah kolaboratif dalam upaya transformasi digital nasional. Dengan memperkuat sinergi antar sektor dan kementerian, masalah utama seperti pemerataan infrastruktur dan kesiapan SDM dapat diantisipasi dengan efektif. Adapun percepatan transformasi digital memerlukan penetapan landasan hukum dan keberadaan badan/lembaga yang bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan pelaksanaannya. Dengan begitu, Harapannya, VID2045 diharapkan dapat menjadi katalisator bagi transformasi digital yang terarah menuju cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045.

***

Visi Indonesia Digital (VID) 2045 diinisiasikan oleh Kominfo sebagai sebuah konsep yang bertujuan menyatukan rencana pembangunan digital nasional, dan diharapkan dapat menjadi rekomendasi arah kebijakan yang dapat dituangkan ke dalam rancangan RPJPN 2025-2045 dan RPJMN 2025-2029. 

Bersama mendukung transformasi digital nasional demi mewujudkan aspirasi Indonesia Digital, untuk Indonesia maju.